PERTEMUAN MALINAU DENGAN GUBERNUR NEGARA BAGIAN AMAZONAS, BRAZIL
Marthin Billa sebagai Keynote Speaker pada acara UNFCC COP 13th di Bali.
Tanggal 7 Desember 2007 dijadwalkan Bupati Malinau, Dr. Drs. Marthin Billa, MM akan mengadakan pertemuan dengan Gubernur Negara Bagian Amazonas, Carlos Eduardo De Souza Braga, Brazil, demikian disampaikan Plt. Kabag Humas dan Protokol, M.Fiteriady, S.STP, M.Si. Pertemuan yang akan dilaksanakan di Bali ini, adalah rangkaian kegiatan Bupati Malinau yang akan menjadi salah satu Keynote Speaker pada acara Parallel Events UNFCC COP 13th. Pertemuan dengan Gubernur Amazonas ini dimaksudkan untuk menjalin kerjasama antara dua wilayah yang concern terhadap konservasi, selain itu akan dibahas perihal konsep Kabupaten Konservasi yang dijalankan oleh Malinau. Diharapkan dalam pada pertemuan tersebut akan diperoleh masukan-masukan positif serta semakin menyempurnakan konsep yang diterapkan pada masing-masing wilayah.
Negara Bagian Amazonas adalah wilayah Negara bagian terbesar di Brazil. Amazonas dikenal memiliki sungai dan hutan yang indah, dan sebagian besar hutannya masih virgin. Seperti halnya Kabupaten Malinau, Negara Bagian Amazonas, Brazil, juga menerapkan konsep konservasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan hutan, sungai, dataran rendah, dan padang rumput alami serta perlindungan alam yang berkelanjutan. Program tersebut merupakan program pembangunan berkelanjutan. Program ini merupakan program lintas sektor antara pemerintah dan sekretariat terkait dan badan administrasi negara bagian. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi kehutanan, pertanian, dan perikanan yang layak secara ekologis, sosial, dan ekonomi. Program ini memberikan perhatian khusus pada kawasan lindung yang meliputi kurang lebih 46 juta hektar di tanah orang Indian dan 31,9 juta hektar kawasan konservasi. Kawasan konservasi banyak tumpang tindih dengan lahan penduduk asli (suku Indian). Program zona perdagangan bebas daerah hijau Pemerintah Negara Bagian Amazonas harus memenuhi 3 kriteria yaitu menjamin keberlanjutan ekologis, sosial, dan ekonomi.
Pemerintah negara bagian Amazonas menerapkan bentuk pengelolaan terbaik pada kawasan tersebut melalui program pengelolaan partisipatif bersama masyarakat dan kemitraan nasional serta internasional. Dalam mewujudkannyatakan program zona perdagangan bebas hijau, Pemerintah Negara Bagian Amazonas membangun kemitraan dengan Negara Federal, lembaga penelitian dan organisasi non pemerintahan, investor serta sektor swasta untuk memenuhi komitmennya bagi kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini banyak capaian yang telah dicapai pemerintah negara bagian Amazonas salah satunya adalah menurunkan tingkat penebangan hingga 21% antara tahun 2001 – 2003. Pola aplikatif serta tingkat partisipasi masyarakat yang cukup tinggi tersebut, akan menjadi cerminan bagi Pemerintah Kabupaten Malinau untuk dapat diterapkan di wilayahnya. Secara geografis, wilayah Negara Bagian Amazonas tidak jauh berbeda dengan Kabupaten Malinau.
Marthin Billa sebagai Keynote Speaker pada acara UNFCC COP 13th di Bali.
Tanggal 7 Desember 2007 dijadwalkan Bupati Malinau, Dr. Drs. Marthin Billa, MM akan mengadakan pertemuan dengan Gubernur Negara Bagian Amazonas, Carlos Eduardo De Souza Braga, Brazil, demikian disampaikan Plt. Kabag Humas dan Protokol, M.Fiteriady, S.STP, M.Si. Pertemuan yang akan dilaksanakan di Bali ini, adalah rangkaian kegiatan Bupati Malinau yang akan menjadi salah satu Keynote Speaker pada acara Parallel Events UNFCC COP 13th. Pertemuan dengan Gubernur Amazonas ini dimaksudkan untuk menjalin kerjasama antara dua wilayah yang concern terhadap konservasi, selain itu akan dibahas perihal konsep Kabupaten Konservasi yang dijalankan oleh Malinau. Diharapkan dalam pada pertemuan tersebut akan diperoleh masukan-masukan positif serta semakin menyempurnakan konsep yang diterapkan pada masing-masing wilayah.
Negara Bagian Amazonas adalah wilayah Negara bagian terbesar di Brazil. Amazonas dikenal memiliki sungai dan hutan yang indah, dan sebagian besar hutannya masih virgin. Seperti halnya Kabupaten Malinau, Negara Bagian Amazonas, Brazil, juga menerapkan konsep konservasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan hutan, sungai, dataran rendah, dan padang rumput alami serta perlindungan alam yang berkelanjutan. Program tersebut merupakan program pembangunan berkelanjutan. Program ini merupakan program lintas sektor antara pemerintah dan sekretariat terkait dan badan administrasi negara bagian. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi kehutanan, pertanian, dan perikanan yang layak secara ekologis, sosial, dan ekonomi. Program ini memberikan perhatian khusus pada kawasan lindung yang meliputi kurang lebih 46 juta hektar di tanah orang Indian dan 31,9 juta hektar kawasan konservasi. Kawasan konservasi banyak tumpang tindih dengan lahan penduduk asli (suku Indian). Program zona perdagangan bebas daerah hijau Pemerintah Negara Bagian Amazonas harus memenuhi 3 kriteria yaitu menjamin keberlanjutan ekologis, sosial, dan ekonomi.
Pemerintah negara bagian Amazonas menerapkan bentuk pengelolaan terbaik pada kawasan tersebut melalui program pengelolaan partisipatif bersama masyarakat dan kemitraan nasional serta internasional. Dalam mewujudkannyatakan program zona perdagangan bebas hijau, Pemerintah Negara Bagian Amazonas membangun kemitraan dengan Negara Federal, lembaga penelitian dan organisasi non pemerintahan, investor serta sektor swasta untuk memenuhi komitmennya bagi kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini banyak capaian yang telah dicapai pemerintah negara bagian Amazonas salah satunya adalah menurunkan tingkat penebangan hingga 21% antara tahun 2001 – 2003. Pola aplikatif serta tingkat partisipasi masyarakat yang cukup tinggi tersebut, akan menjadi cerminan bagi Pemerintah Kabupaten Malinau untuk dapat diterapkan di wilayahnya. Secara geografis, wilayah Negara Bagian Amazonas tidak jauh berbeda dengan Kabupaten Malinau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar